Syamsul Asry

Kamis, 12 Mei 2011
Mukhtasar Ihya Ulumuddin (Bab ke 1: Ilmu Dan Belajar)
Berkata Fath Mushili: "Bukankah orang sakit itu bila dilarang makan dan minum serta berobat, maka akan mati?". Orang-orang berkata: "Ya". Kemudian Fath Mushili berkata: "Begitu pula hati, apabila ia tidak diberi ilmu dan hikmah selama 3 hari, maka ia juga akan mati. Maka mereka berkata: "Benar". Sebab demikian, maka hidangan hati adalah ilmu dan hikmah, serta dengan demikian hati tetap hidup, sebagaimana hidangan tubuh ialah makanan serta minuman".

Barang siapa yang hatinya sakit serta mati, sesungguhnya ia telah kehilangan ilmu, ia tidak menyadarinya sebab kesibukan dunia telah melumpuhkan perasaannya. Jika mengungkapkan kesibukan-kesibukan itu darinya, maka ia pun telah merasakan kepedihan yang sangat serta mengalami penyesalan yang tiada akhir. itulah makna di antara sabda Rasulullah Saw: "Manusia itu tidur (lalai), maka kalau ia mati, barulah mereka bangun (sadar)".

Adapaun yang dimaksud dengan keutamaan ilmu seperti yang ditunjukkan oleh sabda Rasulullah Saw: "Sesungguhnya para malaikat telah merendahkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu, sebab ridla dengan apa yang dilakukannya". Rasulullah Saw juga pernah bersabda: "Kepergianmu untuk belajar satu bab ilmu lebih baik daripada shalatmu sebanyak 100 rakaat".

Allah akan mengangkat derajat orang-orang dengan ilmu, kemudian menjadikan mereka dalam kebaikan serta pimpinan dan pemberi petunjuk yang diikuti, petunjuk di dalam kebaikan, jejak mereka diikuti serta perbuatan-perbuatan mereka diamalkan. para malaikat ingin menghiasi mereka serta mengusap mereka dengan sayap-sayapnya. setiap benda yang basah dan kering bertasbih bagi mereka dan memohonkan ampun bagi mereka, bahkan ikan-ikan di lautan serta binatang-binatangnya, hewan-hewan buas serta ternak di darat dan bintang di langit. karena ilmu menghidupkan hati serta menerangi pandangan yang gelap dan menguatkan badan yang lemah.

Orang-orang yang berilmu, menurut pemahaman penulis dari kitab Ihya ini, bukan mereka yang bertitel profesor, doktor atau yang memiliki gelar sepanjang rantai kapal, atau juga bukan mereka yang memiliki posisi tinggi. Namun, orang-orang yang berilmu adalah orang yang tutur kata dan perbuatannya itu sesuai atau singkron. Bukan orang-orang munafik yang bercirikan:
  1. Bila Berbicara, Berbohong. Orang seperti ini tidak bisa dipercayai dalam setiap perkataan yang diucapkannya. Bisa jadi apa yang dibicarakan tidak sesuai dengan hatinya.
  2. Bila Berjanji, Tidak Ditepati. Orang munafik sulit untuk dipercayai perkataan dan perbuatannya.
  3. Bila Diberi Kepercayaan, Selalu Berkhianat. Orang munafik sulit diberikan kepercayaan. Setiap kali kepercayaan yang diberikan tidak dapat dia jaga dengan baik.

Dalil al-Qur'an atas Ilmu:
  1. Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat. (QS. Al-Mujadalah:11)
  2. Katakanlah! Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? (QS. Az-Zumar:9)
  3. Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah Ulama (orang-orang yang berilmu). (QS. Fathir:28)
  4. Dan perempuan-perempuan ini Kami buat untuk manusia dan tiada yang memahaminya, kecuali orang-orang yang berilmu (QS. Al-Ankabut:43)
Wallahu A'lamu bisshowab.
posted by Syamsul Asry @ 01.00   0 comments

Membaca: Menyelamatkanmu dari Kebodohan...

Diskusi: Membawa kita Berpikir Panjang...

Menulis: Jalan menuju Kemanfaatan...

Quis nostrud exercitation ut aliquip ex ea commodo consequat. Cupidatat non proident, eu fugiat nulla pariatur. Sunt in culpa ut enim ad minim veniam, excepteur sint occaecat. Consectetur adipisicing elit.

About Blog

Previous Post
Archives
Title
Quis nostrud exercitation ut aliquip ex ea commodo consequat. Cupidatat non proident, eu fugiat nulla pariatur. Sunt in culpa ut enim ad minim veniam, excepteur sint occaecat. Consectetur adipisicing elit.
Links
Templates by
Blogger Templates